Kilauan Unsyiah di Usia 56 Tahun
Posted on: November 18, 2017, by : amrina aliUniversitas Syiah Kuala
Unsyiah yang pada tahun ini berumur 56 tahun tentunya telah melewati berbagai pengalaman yang beragam dalam proses meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki daya saing global. Saat ini Unsyiah menjadi kampus favorit di tanah Serambi Mekkah dan memiliki daya saing yang ketat dimana mahasiswa yang menimba ilmu di kampus Unsyiah tidak hanya berasal dari Provinsi Aceh melainkan datang dari berbagai provinsi di Indonesia bahkan ada sebagian kecil berasal dari negara lain seperti dari Malaysia, Thailand dan lain sebagainya. Dengan total mahasiswa saat ini lebih dari 30.000 orang mahasiswa yang berasal dari 12 Faultas Sarjana dan Paska Sarjana membuat Unsyiah terus berbenah untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan terbaik.
Perjalanan Unsyiah untuk menjadi universitas yang inovatif, mandiri, dan terkemuka di Asia Tenggara dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat merupakan perjalanan yang tidak mudah dimana semua itu diperlukan sinergitas yang baik dari semua elemen yang ada di lingkungan Universitas Syiah Kuala. Usia 56 tahun menandakan bahwa Universitas Syiah Kuala telah menginjak usia setengah abad lebih dimana sudah seharusnya Unsyiah terus menjadi lebih baik, lebih maju dari sebelumnya.
Dalam sambutan Rektor Unsyiah pada acara wisuda Rabu tanggal 15 November 2017, Prof. Dr. Samsul Rizal, M.Eng menyampaikan bahwa secara keseluruhan jumlah alumni Unsyiah hingga saat ini telah mencapai 116.875 orang mahasiswa. Beliau menambahkan bahwa saat ini Universitas Syiah Kuala semakin berkembang dan telah menjadi salah satu Universitas terbaik di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan banyaknya survei yang menyejajarkan Unsyiah dengan perguruan tinggi maju lainnya di Indonesia.
Dalam sepuluh tahun terakhir ini, Unsyiah telah menorehkan banyak prestasi dan peningkatan kualitas yang semakin membaik diantaranya seperti peningkatan signifikan dari Biro Akademik, Biro Perencanaan dan Humas, Serta Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjamin Mutu (LP3M). Semua peningkatan dan prestasi itu membawa Unsyiah berhasil meraih sertifikat ISO 9001:2015 setelah diaudit langsung oleh PT.TUV Rheinland Indonesia sebagai badan sertifikasi dari Jerman. Rektor Unsyiah juga menyampaikan bahwa semua prestasi dan peningkatan mutu Unsyiah merupakan hasil dari kekompakan dan kesamaan visi, semangat kejujuran, keikhlasan dan kebersamaan untuk membawa Universitas Jantung Hati Rakyat Aceh ini ke arah yang lebih baik.
Unsyiah Memilki Akreditasi A
Unsyiah Memiliki Perpustakaan Standar Mutu Internasional
Unsyiah Menjadi rujukan Studi Banding berbagai Universitas di Indonesia
Prestasi dan peningkatan mutu Universitas Syiah Kuala yang semakin terdepan membuat berbagai universitas lainnya yang ada di Indonesia datang dan ingin belajar kepada Unsyiah. Terlebih ketika Unsyiah berhasil loncat dari akreditasi C menjadi A, hal ini membuat universitas lain ingin mempelajari cara, metode, dan semangat Unsyiah dalam mencapai nilai akreditasi yang naik signifikan ini. Dalam dua tahun terakhir universitas yang melakukan studi banding ke Unsyiah meningkat signifikan. Diantaranya seperti UNILA ( Universitas Lampung), Unissula (Universitas Islam Sultan Agung) Semarang, Universitas Brawijaya, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kalimantan Selatan, Universitas Maranatha Bandung, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dan lain sebagainya.
Kilauan Unsyiah terus terpancar seiring dengan kualitas pelayanan pendidikan yang semakin membaik, hal ini jelas merupakan dampak positif dari upaya membenahi Unsyiah. Diantara hal yang patut dibanggakan lagi adalah prestasi Unsyiah yang mampu berada di posisi 11 nasional untuk publikasi ilmiah internasional bereputasi yang disitasi oleh para akademis, hal ini berdasarkan pengumuman peringkat di Webometrics per Oktober 2017. Selanjutnya Unsyiah pada tahun 2017 juga mampu menjadi kampus terbaik ke-4 di Indonesia atau rangking 661 di dunia berdasarkan survei yang dilakukan oleh The Scimago Instituions Rangkings (SIR), yang merupakan pemeringkatan perguruan tinggi atau Institusi penelitian di dunia dengan menggunakan tiga indikator yaitu; Pertama, Faktor Penelitian. Data yang dinilai adalah data scopus (50%). Kedua, Faktor Hasil Inovasi> Data yang dinilai adalah data hasil paten (30%) dan Ketiga adalah faktor dampak sosial. Data yang dinilai adalah data dari media web masing-masing-masing-masing perguruan tinggi (20%).
Seiring berjalan waktu, Universitas kebanggaan masyarakat Aceh ini terus berbenah menjadi lebih baik guna untuk mewujudkan visi Unsyiah dan juga menjadi sebuah universitas yang memiliki lulusan berkualitas. Semangat untuk berbenah harus terus dijaga, terutama semangat dalam menjaga kualitas pelayanan akademik. Selain itu, kerjasama yang kuat untuk membangun universitas sangat diperlukan terutama dari kalangan civitas akademika yang beragam di Unsyiah, juga profesional dalam bekerja akan sangat membantu arah pengembangan Unsyiah ke arah lebih hebat.
Kilauan Unsyiah di usia 56 tahun tentunya harus menjadi semangat berlipat bagi semua elemen yang ada di Unsyiah untuk terus bersatu dalam pengembangan kualitas dari semua segi, walaupun Unsyiah sudah mendapatkan akreditasi A, bukan berarti sudah cukup untuk berpuas diri melainkan harus tetap melakukan berbagai upaya untuk menjadikan Unsyiah lebih baik di masa yang akan datang.. Seperti halnya yang kita ketahui bahwa rektor Unsyiah, Samsul Rizal dalam pidatonya pernah membocorkan bahwa saat ini Kemenristekdikti menilai Unsyiah sudah meraih nilai sempurna untuk kategori akademik dan sumber daya manusia (SDM), namun Unsyiah dinilai masih rendah dalam kategori kemahasiswaan dan penelitian. Oleh karena itu semangat inovasi untuk meningkatkan kualitas lulusan universitas serta publikasi penelitian oleh sivitas akademika Unsyiah sendiri sangat dibutuhkan.
Melihat sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Unsyiah khususnya tenaga dosen tentunya Unsyiah harus optimis, dimana kualitas dosen Unsyiah tidak kalah hebat dari Universitas lainnya. Sebagai bukti pada tanggal 30 Oktober 2017 lalu, Salah seorang dosen Unsyiah, Dr. M. Shabri.,SE., M.Ec, terpilih sebagai juara dua dosen berprestasi kategori sosial humaniora tingkat nasional. Selain itu, Unsyiah juga memiliki seorang Iskandarsyah Madjid sebagai dosen penggerak wirausaha muda terbaik secara nasional, dan masih banyak prestasi lainnya yang telah ditorehkan oleh civitas akademika Unsyiah. Secara kuantitas tenaga pengajar Unsyiah juga sangat diuntungkan, berdasarkan Portal Data Unsyiah, saat ini ada sebanyak 1.488 dosen di Unsyiah yang terdiri dari 116 tenaga pengajar, 287 Asisten Ahli, 582 lektor, 458 Lektor Kepala, dan 45 Guru Besar, serta dari jumlah tersebut ada 34 orang memiliki kualifikasi S1, 1.004 orang kualifikasi S2 dan ada 450 dengan kualifikasi S3.
Sudah barang tentu dengan dukungan semua tenaga diharapkan mampu mendongkrak kualitas pelayanan dan kualitas pendidikan di Universitas Syiah Kuala menjadi lebih baik. Dengan Semangat dan keikhlasan dalam bekerja tentunya kita berharap akan mampu mewujudkan visi Unsyiah sebagai Universitas terkemuka di Asia Tenggara pada masa yang akan datang.